Thursday, July 12, 2012

Burung Cantik Asli Indonesia

Indonesia sebagai wilayah tropis, tentu saja mempunyai kekayaan fauna yang sangat indah dan bermacam-macam. Diantaranya adalah burung-burung yang sangat Indah dan cantik baik dari segi warna, bentuk, suara dan keunikan lainnya serta kelangkaannya! Inilah sebagian dari macam-macam burung di Indonesia yang sangat indah tersebut!

1. Cendrawasih Biru

Cendrawasih Biru atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rudolphi adalah sejenis burung cendrawasih berukuran sedang, dengan panjang sekitar 30cm, dari genus Paradisaea.Daerah sebaran Cendrawasih Biru terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara, umumnya dari ketinggian 1.400 meter sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut.
blue bird of paradise Macam macam Burung Indonesia yang Indah
550px Blue Bird of Paradise Macam macam Burung Indonesia yang Indah
2. Cendrawasih Merah
Cendrawasih Merah atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rubra adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari marga Paradisaea. Endemik Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.
Stavenn Paradisaea rubra 00 Macam macam Burung Indonesia yang Indah
3. Merak Biru
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Populasi Merak Biru tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang kemungkinan besar telah punah di sana.
350px Peacock front02   melbourne zoo Macam macam Burung Indonesia yang Indah
3386649525 50cc6fe7d0 Macam macam Burung Indonesia yang Indah
4. Jalak Bali
Jalak Bali atau dalam nama ilmiahnya Leucopsar rothschildi adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali, dimana pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.
jalak bali Macam macam Burung Indonesia yang Indah
jalak bali 2 Macam macam Burung Indonesia yang Indah
5. Cekakak-hutan Melayu
Cekakak-hutan memiliki suara yang unik dan khas. Pada umumnya, mereka bersuara keras. Siulannya meninggi dan berbunyi “kwii-kwii…”. Uniknya, setiap siulan tersebut dihasilkan sekitar satu nada per detik. Burung jenis ini tinggal di dalam hutan dan berburu dari tenggeran rendah. Tidak seperti suaranya yang keras, burung ini ternyata agak pemalu. Mereka hanya mencari mangsa dari atas tanah dengan membalik-balikkan dedaunan.
3578408708 668853afd9 Macam macam Burung Indonesia yang Indah
6. Nuri Sayap Hitam
Nuri sayap hitam atau Nuri merah Biak, yang dalam nama ilmiahnya Eos cyanogenia adalah sejenis nuri berukuran sedang, dengan panjang sekitar 30cm, dari suku Psittacidae. Endemik Indonesia, Nuri Sayap-hitam hanya ditemukan di habitat hutan di pesisir pulau Biak dan pulau-pulau di Teluk Cenderawasih, Papua. Spesies ini sering ditemukan dan bersarang di perkebunan kelapa.
yingwu Macam macam Burung Indonesia yang Indah
225px Stavenn Eos cyanogenia 00 Macam macam Burung Indonesia yang Indah
7. Kakak Tua Raja
Spesies ini hidup pada ketinggian 0-1520 meter dari permukaan laut, biasanya berkelompok. Kakatua pada umumnya berusia panjang, hingga mencapai 60 tahun bahkan lebih. Kakatua menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Dari permukaan laut sampai ketinggian 900 m (Sulawesi), 1520 m (Lombok), 1000 m (Sumbawa),
235814168 75d1dd9801 Macam macam Burung Indonesia yang Indah
Palm Cockatoo1 Macam macam Burung Indonesia yang Indah

Monday, June 25, 2012

Meningkatkan Follower Twitter secara Instan



SEJARAH KERIS di INDONESIA


Senjata Dengan Nilai Budaya,Sejarah dan Misteri

Indonesia,Negara tempat saya dilahirkan ini, terkenal dengan kekayaan seni serta alamnya.Tengok saja kebudayaan indonesia,yang beraneka ragam dari sabang sampai merauke.Dari berbagai budaya tersebut,lahirlah benda-benda seni yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia,seperti Batik,Tarian,Alat Musik serta Senjata tradisional dan Adat istiadat.Kesemua itu bersatu dalam satu tanah air dengan ikatan BHinneka Tunggal Ika.Salah satu hasil dari cipta manusia Indonesia yang patut kita banggakan adalah KERIS.
Keris adalah sejenis senjata tikam khas,yang bermata dua,dan seringkali bentuknya tidak simetris alias berliku-liku dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu guratan-guratan ukiran logam cerah pada helai bilah dari Indonesia tercinta. Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat kemungkinannya bahwa keris telah digunakan sebelum masa tersebut.
Sebenarnya,Penggunaan keris sendiri tersebar di masyarakat rumpun Melayu. Pada masa sekarang, keris umum dikenal di daerah Indonesia (terutama di daerah Jawa, Madura, Bali/Lombok, Sumatra, sebagian Kalimantan, serta sebagian Sulawesi), Malaysia, Brunei, Thailand, dan Filipina (khususnya di daerah Mindanao) dan Keris di setiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan, fungsi, teknik garapan, serta peristilahan.Di Mindanao, bentuk senjata yang juga disebut keris tidak banyak memiliki kemiripan meskipun juga merupakan senjata tikam.
Asal-usul keris belum sepenuhnya terjelaskan karena tidak ada sumber tertulis yang deskriptif mengenainya dari masa sebelum abad ke-15, meskipun penyebutan istilah "keris" telah tercantum pada prasasti dari abad ke-9 Masehi. Kajian ilmiah perkembangan bentuk keris kebanyakan didasarkan pada analisis figur di relief candi atau patung. Sementara itu, pengetahuan mengenai fungsi keris dapat dilacak dari beberapa prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke Nusantara.
keris
Awal mulanya adalah Pengaruh dari India-Tiongkok.Dugaan pengaruh kebudayaan Tiongkok Kuna dalam penggunaan senjata tikam, sebagai cikal-bakal keris,Senjata tajam dengan bentuk yang diduga menjadi sumber inspirasi pembuatan keris dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan perundagian dari Kebudayaan Dongson dan Tiongkok selatan. Sejumlah keris masa kini untuk keperluan sesajian memiliki gagang berbentuk manusia (tidak distilir seperti keris modern), sama dengan belati Dongson, dan menyatu dengan bilahnya.
Sikap menghormati berbagai benda-benda garapan logam dapat ditelusuri sebagai pengaruh India, khususnya Siwaisme. Prasasti Dakuwu (abad ke-6) menunjukkan ikonografi India yang menampilkan "wesi aji" seperti trisula, kudhi, arit, dan keris sombro. Para sejarawan umumnya bersepakat, keris dari periode pra-Singasari dikenal sebagai "keris Buda", yang berbentuk pendek dan tidak berluk (lurus), dan dianggap sebagai bentuk awal (prototipe) keris. Beberapa belati temuan dari kebudayaan Dongson memiliki kemiripan dengan keris Buda dan keris sajen.
  • keris
  • keris
  • keris
  • keris
Sejarah mengenai pemakaian keris telah ada sejak zaman dahulu kala.Itu bisa diperkirakan dari prasasti-prasasti ataupun kitab serta pahatan arca di candi peninggalan Kerajaaan Hindu Buddha Indonesia zaman dahulu kala.Yang paling menyerupai keris adalah peninggalan megalitikum dari lembah Basemah Lahat Sumatera Selatan dari abad 10-5 SM yang menggambarkan kesatria sedang menunggang gajah dengan membawa senjata tikam (belati) sejenis dengan keris hanya saja kecondongan bilah bukan terhadap ganja tetapi terdapat kecondongan (derajat kemiringan) terhadap hulunya. Selain itu satu panel relief Candi Borobudur (abad ke-9) yang memperlihatkan seseorang memegang benda serupa keris tetapi belum memiliki derajat kecondongan dan hulu/deder nya masih menyatu dengan bilah.
Dalam pengetahuan perkerisan Jawa (padhuwungan), keris dari masa pra-Kadiri-Singasari dikenal sebagai "keris Buda" atau "keris sombro". Keris-keris ini tidak berpamor dan sederhana. Keris Buda dianggap sebagai bentuk pengawal keris modern.
Contoh bentuk keris Buda yang kerap dikutip adalah milik keluarga Knaud dari Batavia yang didapat Charles Knaud, seorang Belanda peminat mistisisme Jawa, dari Sri Paku Alam V. Keris ini memiliki relief tokoh epik Ramayana pada permukaan bilahnya dan mencantumkan angka tahun Saka 1264 (1342 Masehi), sezaman dengan Candi Penataran, meskipun ada yang meragukan penanggalannya.
Adapun cerita yang paling terkenal dan dicatat dalam buku sejarah SMA Saya dulu mengenai keris ini adalah kisah terbunuhnya Empu Gandring yang mati ditangan si pemesan Keris yaitu Ken Arok,raja Singosari.Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.
Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu.
Karena Mpu gandring tidak menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu (belum menyelesaikan Sarung Kerisnya),maka Si Ken Arok membunuh Mpu gandring yang ternyata membawa kutukan baginya.Sebelum Tewas,Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.
Pada masa dahulu,Pemaparan-pemaparan asing menunjukkan fungsi keris sebagai senjata di kalangan awam Majapahit. Keris sebagai senjata memiliki bilah yang kokoh, keras, tetapi ringan. Berbagai legenda dari periode Demak–Mataram mengenal beberapa keris senjata yang terkenal, misalnya keris Nagasasra Sabukinten.
Laporan Perancis dari abad ke-16 telah menceritakan peran keris sebagai simbol kebesaran para pemimpin Sumatera (khususnya Kesultanan Aceh). Godinho de Heredia dari Portugal menuliskan dalam jurnalnya dari tahun 1613.
Ia mengatakan bahwa orang-orang Melayu penghuni Semenanjung ("Hujung Tanah") telah memberikan racun pada bilah keris dan menghiasi sarung dan hulu keris dengan batu permata.
Pada masa kini, keris memiliki fungsi yang beragam dan hal ini ditunjukkan oleh beragamnya bentuk keris yang ada.Keris sebagai elemen persembahan sebagaimana dinyatakan oleh prasasti-prasasti dari milenium pertama.
Pada masa kini, keris juga masih menjadi bagian dari sesajian. Lebih jauh, keris juga digunakan dalam ritual/upacara mistik atau paranormal.Keris disebut-sebut sebagai benda yang punya kekuatan mistik dan bahkan bisa berdiri!.
Keris untuk penggunaan semacam ini memiliki bentuk berbeda, dengan pesi menjadi hulu keris, sehingga hulu menyatu dengan bilah keris. Keris semacam ini dikenal sebagai keris sesajian atau "keris majapahit"(tetapi tidak sama dengan keris tangguh Majapahit)!.
Media massa sering mengidentikkan keris semacam ini dengan "seram", "dukun", "klenik", "ilmu hitam", dan lain-lain.padahal didalam ilmu pembuatannya itu adalah wesi aji,dan dengan itu kita tahu bahwa leluhur kita amat cakap dalam ilmu gravitasi serta fisika dan jauh dari kata "musyrik".alih-alih menyebarluaskan pandangan yang benar tentang wesi aji,media massa malah melakukan "bunuh diri budaya".
"Penghalusan" fungsi keris tampaknya semakin menguat sejak abad ke-19 dan seterusnya, sejalan dengan meredanya gejolak politik di Nusantara dan menguatnya penggunaan senjata api. Dalam perkembangan ini, peran keris sebagai senjata berangsur-angsur berkurang. Sebagai contoh, dalam idealisme Jawa mengenai seorang laki-laki "yang sempurna", sering dikemukakan bahwa keris menjadi simbol pegangan ilmu/keterampilan sebagai bekal hidup. Berkembangnya tata krama penggunaan keris maupun variasi bentuk sarung keris (warangka) yang dikenal sekarang dapat dikatakan juga merupakan wujud penghalusan fungsi keris.

Pada masa kini, kalangan perkerisan Jawa selalu melihat keris sebagai tosan aji atau "benda keras (logam) yang luhur", bukan sebagai senjata. Keris adalah dhuwung, bersama-sama dengan tombak.
Keduanya dianggap sebagai benda "pegangan" (ageman) yang diambil daya keutamaannya dengan mengambil bentuk senjata tikam pada masa lalu.
Bahkan diciptakan suatu tarian yang melibatkan Keris sebagai aksesoris tariannya(tari Keris). Di Malaysia, dalam kultur monarki yang kuat, keris menjadi identitas kemelayuan.
Tata cara penggunaan keris berbeda-beda di masing-masing daerah. Di daerah Jawa dan Sunda misalnya, keris ditempatkan di pinggang bagian belakang pada masa damai tetapi ditempatkan di depan pada masa perang. Penempatan keris di depan dapat diartikan sebagai kesediaan untuk bertarung.
Selain itu, terkait dengan fungsi, sarung keris Jawa juga memiliki variasi utama: gayaman dan ladrang. Sementara itu, di Sumatra, Kalimantan, Malaysia, Brunei dan Filipina, keris ditempatkan di depan dalam upacara-upacara kebesaran.
Keris-keris yang dibuat oleh para pandai keris sekarang dikenal sebagai keris kamardikan ("keris kemerdekaan"). Periode ini melahirkan beberapa pandai keris kenamaan dari Solo seperti KRT.Supawijaya (Solo), Pauzan Pusposukadgo (Solo), tim pandai keris STSI Surakarta, Harjosuwarno (bekerja pada studio milik KRT Hardjonagoro di Solo),dll.
Keris disebut sebagai jati diri bangsa, karena keris dibentuk setidaknya dari 3 unsur. Ditempa dalam bara, semangat keselarasan, dan nuansa kedekatan dengan Yang Maha Tinggi.
Tak beda dengan terbentuknya bangsa ini, yang terbangun dari berbagai suku, ras, agama, dan golongan. Kemudian disimbolkan dalam "bhinneka tunggal ika".
Oleh karena itu kita mesti menjaga, melestarikan, dan menghargai keris sebagai warisan budaya bangsa Melayu yang Kaya ini agar tidak punah dan diakui bangsa lainnya.
keris